Selasa, 23 Agustus 2011

Chapter 1: The Beginning of a New Journey

Oke, halo semua! Ini admin! Mulai sekarang, admin akan menambahkan rubrik FanFiction Pokemon! Terima kasih!

Chapter 1: The Beginning of a New Journey
Halo, namaku Lucas
Dan aku ingin menjadi Pokèmon Trainer yang hebat!
***
            “Ayo, Lucas! Bangun!”, teriak Ibu dari bawah.
          “Iya, Bu! Sebentar!”, jawabku, yang masih bermalas-malasan di tempat tidur. Lalu kubereskan tempat tidur, dan bergegas turun.
          “Mandi dulu, baru sarapan!”, perintah Ibu.
          “Iya, Bu!”, jawabku lalu mengambil handuk dan pakaian yang sudah kusiapkan semalam dan langsung menuju kamar mandi. Setelah mandi, aku memakai pakaian dan duduk di di kursi makan, di mana Ibu sudah menungguku.
          “Bagaimana perasaanmu hari ini?”, tanya Ibu.
          “Baik, hehehe!”, jawabku sambil tertawa.
          “Apakah kau sudah siap untuk pergi ke rumah Prof. Rowan?”, tanyanya sekali lagi sambil memberikan dua buah roti.
          “Harus siap, Bu!”, jawabku bersemangat. Seketika senyum Ibu merekah.
***
          Setelah makan, aku mengecek beberapa barangku.
          “Tas, jurnal, dan... Oh ya!  Bu, di mana Pokègear-ku?”
          “Kiriman Pokègear!”. Tiba-tiba datang seorang kurir dari bengkel Pokègear.
          Ah, iya. Pokègearku kan sedang diperbaiki di bengkel itu, batinku.
          “Iya, taruh saja di meja depan!”, ujarku.
          “Petualang baru ya? Wah! Bersiaplah nak! Kau akan melihat indahnya dunia Pokemon!”, ucap sang kurir.
          “I-iya Pak!”, ucapku terbata. Aku mencerna kata-kata sang kurir. Melihat indahnya dunia Pokèmon? Hmm...
          “Baik, ini Pokègear-nya. Saya letakkan di meja depan ya! Terima kasih telah menggunakan jasa bengkel kami!”, ucap sang kurir sambil pergi meninggalkan rumahku, membawa sepeda motor beserta box berisi beberapa Pokègear milik orang-orang yang sudah selesai diperbaiki.
          “Eh?  Tadi kurir Pokègear sudah datang?”, tanya Ibu sembari keluar dari kamar.
          “Iya Bu, ini.”, kuberikan paket berisi Pokègear.
          “Mari kita buka!”, ucap Ibu, kemudian menggunting tali yang mengikatnya. Lalu kubuka box yang berisi Pokègear itu. Kulihat Pokègear berwarna biru mengkilat dengan campuran putih-biru , yang sangat menawan.
          Kuambil, lalu kuaktifkan Pokègear itu. Layar mulai menunjukkan menu pada Pokègear.
          “Nah! Pokègear sudah ada! Aku siap berangkat!”, ujarku.
          “Eit! Tunggu dulu! Kau harus mengunjungi makam Mr.Mime milik Ibu di Lost Tower terlebih dahulu, baru kau pergi ke rumah Prof. Rowan!”, kata Ibu sambil memberiku seikat bunga,
          “Tentu saja, Bu! Aku pergi dahulu ya! Nanti akan kuhubungi bila aku sudah sampai di kota Solaceon!”, teriakku.
***
          Oh ya, namaku Lucas! Aku tinggal di kota Hearthome bersama Ibuku. Ayahku bekerja di Unova sebagai peneliti bersama Profesor Juniper. Kakakku, Amperia, bekerja di kota Sunyshore sebagai Kepala Operasional Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Matahari di sana. Ia juga berteman baik dengan Volkner. Kadang, ia membawa Volkner berkunjung ke rumahku. Dari situlah, aku bertekad untuk menjadi Trainer yang kuat dan mengalahkan Volkner!
***
Tibalah aku di Lost Tower. Biasanya aku ke sini bersama Ibu, dengan membawa Jynx untuk melindungiku dari Pokèmon liar. Namun, karena aku sendiri dan aku belum memiliki satu Pokèmon pun, maka kugunakan Repel, untuk menjauhkan Pokèmon-pokèmon liar. PUSH PUSH! Kusemprotkan Repel ke seluruh tubuhku. Untungnya Ibu memberiku banyak sekali Repel. Untuk berjaga-jaga.
          Aku pun memasuki Lost Tower. Seperti biasa, banyak pendeta wanita di sudut-sudut ruangan. Dulu, aku sempat bertanya pada Ibu, mengapa banyak sekali pendeta wanita seperti itu. Kata Ibu, mereka bertugas untuk mengusir roh-roh jahat dan menyucikan roh-roh yang ada di dalam Lost Tower. Entahlah, itu benar atau tidak.
          Aku naik ke lantai 3, di mana dimakamkannya Mr.Mime milik Ibu. Mr.Mime sewaktu aku kecil selalu menghiburku menggunakan Psychic, menerbangkanku dengan kekuatannya. Aku masih suka tertawa geli bila mengingat kenangan itu. Tetapi, Mr.Mime pun akhirnya mati karena sudah terlalu tua. Mr.Mime itu dimiliki nenek, kemudian diberikan pada Ibu saat umur Ibu berusia 5 tahun. Mr.Mime itu menjaga Ibu sampai Ibu memiliki aku. Mr.Mime milik Ibu itu selalu kukenang.
          Aku tiba di makam Mr.Mime. Aku pun berdoa, dan sedikit menyelipkan kata-kata “Aku akan mulai berpetualang!”. Namun, tanpa kusadari, efek dari Repel mulai habis. Kemudian saat di tengah jalan akan turun, aku diserang seekor Gastly!
          “M-mau a-apa k-kau?!”, ucapku terbata. Aku mundur perlahan.
          “Gast! GAAAAST!!”, ujar Gastly sambil mendekatiku. Tiba-tiba...
          “Hey, Gastly! Jangan serang Trainer yang belum memiliki Pokèmon!”, kata seorang peziarah yang mungkin kebetulan lewat.
          “Baik, keluarlah Gardevoir!”, ucap sang peziarah sambil mengeluarkan Pokèball, dan keluarlah Gardevoir.
          Sang peziarah tadi mendekatiku.
          “Nak, apakah mau kutangkapkan Gastly itu? Kelihatannya Gastly itu tertarik padamu! Lalu dia juga terlihat kuat!”, ucap sang peziarah.
          “B-b-boleh k-kalau b-begitu...”, jawabku terbata, masih kaget karena serangan mendadak ini.
          “Baik, ayo Gardevoir! Light Screen!”, teriak sang peziarah. Gardevoir terlihat mengeluarkan kaca tembus pandang. Gastly mengeluarkan Night Shade.
          “Ayo Gardevoir, Confusion!”, teriak sang peziarah lagi, kemudian Gardevoir itu mengeluarkan semacam kekuatan Psychic yang tidak terlalu kuat, tetapi cukup untuk melumpuhkan Gastly.
          “Baiklah, sekarang, Pokèball!”, sang peziarah melempar sebuah Pokèball.
          PLOP! PING! PING! PING! PING!
          “Bagus!”, kata sang peziarah sambil mendekati Pokèball berisi Gastly tadi, dan mengambilnya. Lalu mendekatiku.
          “Ini, terimalah.”, katanya, dan memberikan Pokèball itu kepadaku.
          “Te-terima kasih!”, ucapku.
          “Namamu siapa?”, tanyanya.
          “Lucas! Lucas Shiver! Nama paman siapa?”
          “Silver. Silver Paddock.”
          “Wah, nama yang bagus sekali. Terima kasih ya Paman Silver! Sudah menolongku dan memberiku Pokèmon! Omong-omong, kenapa Paman bisa tahu bahwa saya belum memiliki Pokèmon sama sekali?”
          “Oh, hahahaha, terima kasih atas pujianmu. Karena, kantong Pokèball-mu masih kosong.”, ujar Silver sambil menunjuk ke kantong Pokèball yang ada di celanaku.
          “Oh iya, hehehe...”, aku tersipu malu.
          “Berasal dari manakah kau?”
          “Kota Hearthome, Paman!”
          “Kota Hearthome? Nama Ibumu siapa?”
          “Ann Shiver, memangnya kenapa Paman?”, tanyaku, kemudian Silver sempat diam sesaat, seperti sedang memikirkan sesuatu.
          “Oh tidak, tidak, anak baik!”, ujar Silver, membuyarkan lamunannya.
          “Baik, Paman harus pergi, sampai jumpa!”, Silver meninggalkanku lalu turun dengan cepat.
***
          Aku pun keluar dari Lost Tower, dan berhenti sesaat di pintu keluarnya.
          “Baiklah, keluarlah Gastly!”, kulempar Pokèball, dan keluarlah Gastly tadi.
          “Gaaaast!”, ucap Gastly.
          “Nah, sekarang kau adalah partner-ku! Temani aku ya selama petualanganku!”, kataku bersemangat.
          “Gaaast!”, teriak Gastly dengan nada bersemangat.
          Aku pun menuju Pokèmon Centre di kota Solaceon dan menyembuhkan luka-luka Gastly, serta menelpon Ibu.
          “Bu, aku mendapatkan Gastly!”, kataku riang.
          “Dapat dari mana?”, tanya Ibu.
          “Tadi, aku diserang Gastly ini saat berziarah, kemudian seorang peziarah bernama Silver Paddock menolongku.”
          “Eh? Silver Paddock?”, Ibu bertanya, lalu terdiam sesaat.
          “Ada apa, Bu?”, tanyaku.
          “Oh tidak ada apa-apa kok, Sayang.”, jawab Ibu dengan nada kalem.
          “Baiklah, Bu, aku akan mulai berpetualang dengan Gastly ini!”
          “Selamat berjuang, Sayang!”
          “Daah Ibu!”
          PIP!
          Telepon kumatikan. Aku segera mengambil Gastly setelah dilakukan pengobatan. Aku pun menuju kota Eterna melewati Gunung Coronet.
        Dengan ini, maka petualanganku di Sinnoh dimulai!
Bersambung...
Next Chapter: Meet a New Friend!
[ Baca selanjutnya ya teman! ]